Aksi dan Emosi
Pengertian:
Emosi adalah segala aktivitas yang mengekspresikan kondisi disini dan
sekarang dari organisme manusia dan ditujukan ke arah duniannya di luar.
“Emosi timbul secara otomatis” dan terikat dengan aksi yang dihasilkan
dari konfrontasi manusia dengan dunianya. Aktor tidak menciptakan emosi
karena emosi akan muncul dengan sendririnya lantaran keterlibatannya
dalam memainkan peran sesuai dengan naskah.
Motivasi
Pengertian
: Peran apapun yang anda mainkan harus memiliki tujuan dan motivasi.
Dalamus keadaan bagaimanapun adalah mustahil untuk melakukan sesuatu
yang secara langsung diarahkan untuk mencetuskan suatu perasaan demi
perasaan itu sendiri. Kalau hal ini tidak diindahkan, maka anda tidk
akan memperoleh apapun. Hanya kedangkalan saja. Jika kita memilih suatu
tindakan atau perbuatan jangan menggunakan perasaan dan bathin anda.
Jangan mencoba memperlihatkan aksi cemburu atau menyatakan cinta, semata
hanya untuk kepentingan perasaan itu aja. Semua perasaan itu adalah
akibat dari sesuatu yang terjadi sebelumnya. Cobalah ingat kejadian
sebelumnya itu dalam-dalam dan hasilnya akan datang sendiri.
Penggambaran nafsu yang palsu, yang menggunakan gerakan-gerakan
konvensional, semuanya ini merupakan kesalahan-kesalahan yang kerap
terjadi.
Tips:
Anda harus
mampu bermain sesuai dengan pengkhayatan anda sendiri terhadap tokoh,
penggambaran artistic dari realita dunia actual kedalam dunia imajinasi.
Untuk memperoleh hubungan antara actor dan tokoh yang digambarkan, anda
harus mendekatkan pada sumber-sumber yang dekat dengan perasaan dan
batin kita sendiri. Jika hal ini bisa dicapai, maka kita akan merasakan
dorongan dan rangsangan dari dalam.
Dorongan ini akan mengutarakan
dirinya sendiri dalam aksi si tokoh imajiner yang telah ditempatkan di
tengah-tengah permainan lakon. Mainkanlah dan anda akan menciptakan
kehidupan baru. Kita akan dibawa kedunia bawah-sadar, menyadari hal-hal
dalam permainannya yang sebelumnya tidak disadari sama sekali. Ini
merupakan rangsangan “dunia bawah-sadar yang kreatif ”yang paling pokok
adalah anda telah memainkan dunia bawah sadar kreatif melalui tehnik
yang disadari. Setelah ini bisa disatukan dalam pikiran dan imajinasi,
barulah anda bisa menciptakan dunia baru dan mulai memainkannya dengan
penuh motivasi dan rasa kebenaran artistic. Dibalik kata-kata, kita
memasukan pikiran kita dalam karakter toloh kehidupannya. Lalu kita
filter melalui diri kita sediri seluruh bahan yang kita peroleh dari
pengarang dn sutradara. Bahan ini menjadi bagian dari diri kita, baik
dalam pengertian spiritual dan fisik, emosi kita jujur dan sebagai hasil
kita memperoleh aktivitas yang betul-betul produktif, semuanya berjalin
dengan implikasi sebuah lakon.
Imajinasi
Imajinasi
adalah suatu cara bagi seorang actor untuk mendekati pikiran dan
perasaan karakte yang akan dimainkan sehingga dia dapat menempatkan
dirinya dalam situasi si karakter. Metode ini merupakan proses imajinasi
dimana di actor melakukan identifikasi dengan karakter tokohnya. Di
setiap identifikasi dengan karakter tokohnya, si actor harus melihat
pengalaman hidupnya dan pengalaman hidup yang paling relevan untuk
ditransver ke pengalaman hidup yang dimiliki si karakter. Si actor harus
mampu menyelidiki asal mula dirinya sendiri untuk dapat tulus dan jujur
pada realita eksistensi dirinya yang baru. Imajinasi menciptakan
hal-hal yang mungkin ada atau mungkin terjadi, sedangkan fantasi membuat
hal-hal yang tidak ada, yan tidak pernah ada. Tapi siapa tahu, suatu
hari kesemuanya itu mungkin ada. Bagi seorang actor, proses kreatif ini
dipimpin oleh imajinasinya.
Pertama, anda memaksa imajinasi anda,
padahal sebetulnya anda harus membujukny. Lalu, anda coba merenung tanpa
suatu objek yang menarik bagimu. Kesalahan yang ketiga adalah pikiran
anda pasif. Dalam imajinasi, aktifitas yang intens sangatlah penting.
Awalnya datang gerakan dari dalam, kemudian gerakan luar.
Sebelum
sutradara memberikan pengarahan dan latihan, anda harus memiliki catatan
mengenai gambaran tokoh dan tempat yang akan dijadikan area latihan.
Lalu anda harus memiliki suatu gasi gambaran yang batin yang kuat.
Imaji-imaji bain ini akan menciptakan suasana yang sesuai dan
mencetuskan emosi, sambil menjaga supaya kita tetap berada dalam
batas-batas lakon itu.
Mengembangkan imajinasi :
Pertama-tama
coba ceritakan tentang kehidupan sehari-hari terhadap pengalaman yang
paling sensitive. Apa yang paling mudah untuk merangsang perasaanmu,
rasa takut dan gembira anda.
Jika anda mengetahui betul seluk beluk
sifat-sifat anda sendiri maka bagi anda tidak akan sulit untuk
mengadaptasikannya ke dalam keadaan imajiner. Karena itu, paparkan
beberapa sifat khas, kualitas, perhatian, yang khas yang anda miliki.
Anda harus bisa menjawab (kapan, dimana, kenapa, bagaimana) yang anda
ajukan sendiri tatkala ia mendorong kesanggupannya untuk menemukan
sesuatu yang baru guna membuat gambaran yang lebih jelas dari sebuah
kehidupan pura-pura. Kadang-kadang ia tidak perlu melakukan semua usaha
intelektual dan disadari ini. Imajinasinya mungkin bekerja secara
intuitif. Sebuah pendekatan secara sadar dan dengan akal pada imajinasi
seringkali menghasilkan suatu perasaan hidup palsu yang tak berdarah.
Seni acting menghendaki supaya seluruh harkat seorang actor terlibat
secara aktif, supaya ia menyerahkan dirinya, baik bathin maupun lahir,
kepada peran yang ia mainkan. Anda harus merasakan tantangan untuk
berbuat, baik secara fisik maupun secara intelektual, karena imajinasi
yang tidak punya substansi.
VOKAL dan PERNAFASAN
PERNAFASAN
Seorang
artis panggung, baik itu dramawan ataupun penyanyi, maka untuk
memperoleh suara yang baik ia memerlukan pernapasan yang baik pula. Oleh
karena itu ia harus melatih pernapasan/alat-alat pernapasannya serta
mempergunakannya secara tepat agar dapat diperoleh hasil yang maksimum,
baik dalam latihan ataupun dalam pementasan.
Ada empat macam pernapasan yang biasa dipergunakan :
Ø Pernafasan dada
Pada pernafasan dada kita menyerap udara kemudian kita masukkan ke rongga dada sehingga dada kita membusung.
Di
kalangan orang orang teater pernafasan dada biasanya tidak dipergunakan
karena disamping daya tampung atau kapasitas dada untuk Udara sangat
sedikit, juga dapat mengganggu gerak/acting kita, karena bahu menjadi
kaku.
Ø Pernafasan perut
Dinamakan pernafasan perut jika udara yang kita hisap kita masukkan ke dalam perut sehingga perut kita menggelembung,
Pernafasan
perut dipergunakan oleh sebagian dramawan, karena tidak banyak
mengganggu gerak dan daya tampungnya lebih banyak dibandingkan dada.
Ø Pernafasan lengkap
Pada
pernafasan lengkap kita mempergunakan dada dan perut untuk menyimpan
udara, sehingga udara yang kita serap sangat banyak (maksimum).
Pernafasan
lengkap dipergunakan oleh sebagian artis panggung yang biasanya tidak
terlalu mengutamakan acting, tetapi mengutamakan vokal.
Ø Pernafasan diafragma
Pernafasan
diafragma ialah jika pada waktu kita mengambil udara, maka diafragma
kita mengembang. Hat ini dapat kita rasakan dengan mengembangnya perut,
pinggang, bahkan bagian belakang tubuh di sebelah atas pinggul kita juga
turut mengembang.
Menurut perkembangan akhir akhir ini, banyak orang
orang teater yang mempergunakan pernapasan diafragma, karena tidak
banyak mengganggu gerak dan daya tampungnya lebih banyak dibandingkan
dengan pernapasan perut.
Latihan latihan pemapasan :
•Pertama
kita menyerap udara sebanyak mungkin. Kemudian masukkan ke dalam dada,
kemudian turunkan ke perut, sampai di situ napas kita tahan. Dalam
keadaan demikian tubuh kita gerakkan turun sampai batas maksimurn bawah.
Setelah sampai di bawah, lalu naik lagi ke posisi semula, barulah napas
kita keluarkan kembali.
•Cara kedua adalah menarik napas dan mengeluarkannya kembali dengan cepat.
•Cara
berikutnya adalah menarik napas dalam dalam, kemudian keluarkan lewat
mulut dengan mendesis, menggumam, ataupun cara cara lain. Di sini kita
sudah mulai menyinggung vocal.
Catatan : Bila sudah menentukan pernapasan apa yang akan kita pakai, maka janganlah beralih ke bentuk pernapasan yang lain.
VOCAL
Untuk
menjadi seorang pemain drama yang baik, maka dia harus mernpunyai dasar
vocal yang baik pula. “Baik” di sini diartikan sebagai :
•Dapat terdengar (dalam jangkauan penonton, sampai penonton, yang paling belakang).
•Jelas (artikulasi/pengucapan yang tepat),
•Tersampaikan misi (pesan) dari dialog yang diucapkan.
•Tidak monoton.
Untuk
mempunyai vocal yang baik ini, maka perlu dilakukan latihan latihan
vocal. Banyak cara, yang dilakukan untuk melatih vocal, antara lain :
•Tariklah nafas, lantas keluarkan lewat mulut sambil menghentakan suara “wah…” dengan energi suara. Lakukan ini berulang kali.
•Tariklah nafas, lantas keluarkan lewat mulut sambil menggumam “mmm…mmm…” (suara keluar lewat hidung).
•Sama dengan latihan kedua, hanya keluarkan dengan suara mendesis,”ssss…….”
•Hirup udara banyak banyak, kemudian keluarkan vokal “aaaaa…….” sampai batas nafas yang terakhir. Nada suara jangan berubah.
•Sama dengan latihan di atas, hanya nada (tinggi rendah suara) diubah-ubah naik turun (dalam satu tarikan nafas)
•Keluarkan vokal “a…..a……” secara terputus-putus.
•Keluarkan suara vokal “a i u e o”, “ai ao au ae ”, “oa oi oe ou”, “iao iau iae aie aio aiu oui oua uei uia ……” dan sebagainya.
•Berteriaklah sekuat kuatnya sampai ke tingkat histeris.
•Bersuara,
berbicara, berteriak sambil berialan, jongkok, bergulung gulung,
berlari, berputar putar dan berbagai variasi lainnnya.
Catatan :
Apabila
suara kita menjadi serak karena latihan latihan tadi, janganlah takut.
Hal ini biasa terjadi apabila kita baru pertama kali melakukan. Sebabnya
adalah karena lendir lendir di tenggorokan terkikis, bila kita bersuara
keras. Tetapi bila kita sudah terbiasa, tenggorokan kita sudah agak
longgar dan selaput suara (larink) sudah menjadi elastis. Maka suara
yang serak tersebut akam menghilang dengan sendirinya. Dan ingat,
janganlah terlalu memaksa alat alat suara untuk bersuara keras, sebab
apabila dipaksakan akan dapat merusak alat alat suara kita. Berlatihlah
dalam batas-batas yang wajar.
Latihan ini biasanya dilakukan di
alam terbuka. misalnya di gunung, di tepi sungai, di dekat air terjun
dan sebagainya. Di sana kita mencoba mengalahkan suara suara di sekitar
kita, disamping untuk menghayati karunia Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar